Selasa, 16 September 2014

Menanti Athaya Rafa Latisha Part 2

Air mata yang terus menetes dari istriku membuatku bingung. kucoba menenangkannya agar tidak lagi khawatir dengan proses caesar "yang penting km sama bayi kita sehat", ucapku. "dokternya juga selalu berhasil melaksanakan caesar, tuh liat banyak yang udah dibantu untuk melahirkan", tambahku kemudian. sekitar pukul 17:00, akhirnya waktu untuk caesar pun tiba. suster memberikan obat untuk mengetes alergi istriku lalu membawanya ke ruang operasi. semua keluarga tentunya tidak boleh masuk. kami menunggu di depan ruang perawatan pasca operasi tentunya. detik demi detik berjalan begitu lambat kali ini, aku berharap operasinya segera selesai dan anak serta istri selamat.
sekitar pukul 18:00, akhirnya suami ibu shanty di panggil ke ruang perawatan pasca melahirkan. sesosok bayi mungil dibungkus menggunakan handuk, hanya terlihat bagian mukanya saja. suster menjelaskan berbagai hal namun tentu aku tidak berkonsentrasi terhadap ucapannya. yang aku perhatikan hanya bayi mungil athaya yang seolah kebingungan dimana aku saat ini. matanya menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan lingkungan baru yang baru dia kenal. sebelum lahir kedunia dia bernafas di dalam cairan ketuba ibunya saat ini dia bernafas langsung dengan udara. dia begitu manis dan aku bangga sekaligus terharu melihat anaku itu. kernyitan athaya sangat mirip dengan caraku mengernyit. kelopak matanya berwarna pink, muka nya tampak besar. dan memang beratnya juga cukup besar yaitu 3,4 kg. setelah suster panjang lebar menjelaskan aku tersadar dengan tawaran yang terkhir kali keluar dari mulutnya. "mau di adzanin nya di gendong atau tetap seperti ini (tetap di box)", tawarnya. tanpa pikir panjang aku memilih untuk sambil menggendongnya. aku beri lantunan adzan di telinga kanannya dan beri ikomah di telinga kirinya. sebagai tanda dia adalah seorang muslimah. mendengar adzan dan ikomah di telinga kanan dan kirinya, athaya celingak celinguk ke kanan dan ke kiri. lucu sekali anaku. selesai di adzani mama ku masuk dan mencoba menggendong athaya, kemudian mertua ku, papa ku, dan adik iparku bergantian masuk untuk merayakan kelahirn Athaya Rafa Latisha.

sampai akhirnya athaya dibawa kembali oleh suster ke ruang perawatan bayi. kemudian istriku di bawa pula ke ruang perawatan pasca operasi. ku kecup keningnya dan kuucapkan "kamu hebat bep".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar