Jumat, 04 Juli 2014

Bekerja di AYO Part 1, Awal Kisah

Entah apa aku mampu mengungkapkan semua nya atau tidak. kalaupun aku mampu mengungkapkannya aku anggap itu sebagai pelajaran hidup. kisah ini diawali ketika pada akhirnya aku memutuskan untuk pindah kerja dari Jakarta ke Sukabumi. awalnya hal tersebut, membuat aku senang bukan kepalang. mengingat sukabumi adalah tempat lahirku dan kampung halamanku. tanpa pikir panjang akhirnya aku join dengan perusahaan tersebut. kalo dilihat dari luar perusahaan tersebut sangat sempurna untuk dijadikan tempat bekerja.

awal bekerja hampir tidak ada masalah, aku bekerja dengan giat dan aku curahkan sebagian hidupku untuk bekerja. 3 bulan pertama aku selalu pulang malam tanpa pernah mengklaim sebagai OT. baru memasuki bulan ke 4, ketika ada orang baru di HRD, Mrs. A yang masuk. aku akhirnya ikut untuk klaim OT. aku memperbaiki segalanya, hubungan ke atas dan ke bawah. sampai akhirnya aku menemukan sosok yang menurut aku luar biasa secara personal. Pak A, sampai sekarang pun aku masih berhubungan baik dengan beliau walaupun sekarang beliau sudah pindah ke tempat kerja baru.

memasuki babak kedua cerita ini, ketika atasan aku yang luar biasa akhirnya dipindah ke HO. sehingga di tempatku bekerja sudah tidak ada lagi bahu untukku bersandar, sudah tidak ada lagi bumi untukku berpijak. digantikanlah beliau oleh Ast. Manager dari GA. untungnya bukan Bu D yang menggantikan, karena jika dia yang menggantikan bisa hancur HRD. untuk alasan seperti itulah mungkin managemen HO justru meminta Ast. Manager dari GA yang menggantikan posisi managerku dulu. notabene nya beliau itu adalah bawahan bu D dulu. kalo orang normal mungkin ketika itu terjadi, akan terbaca sebagai "ayo segera pergi dari sini". tapi tidak dengan dia, mungkin jika berpindah pun siapa yang akan mau menerima dia di perusahaan lain. mengingat kebiasaan jelek yang dia lakukan sbb:
1. peraturan berasal dari HRD dia langgar seenaknya
2. jika ijin-ijin tidak pernah membuat form
3. levelnya tdk sesui dgn pekerjaannya. pekerjaannya sama sekali tidak di level tersebut
4. Pada levelnya seharusnya mengayomi anak buah, ini malah menjelekan anak buah, korbannya saya
5. bermuka dua seperti bawahannya orang recruitment Mrs. A

jujur aku sangat kecewa dengan 2 orang tersebut, sebenarnya org HO sudah pernah ada yang meminta untuk mengungkapkan. namun saat itu posisi ku tidak dalam posisi yang nyaman untuk mengungkapkan.

jika suatu saat aku dipanggil kembali untuk bekerja disana, persyaratannya jelas aku tidak ingin lagi bekerjasama dengan bu D dan Mrs. A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar